Nama : Marini S.B
NPM : 25213293
Kelas : 4EB19
Tugas
Etika Bisnis.
STUDI KASUS
Konsep Teori Dan Tinjauan
Kasus Etika Bisnis PT Dirgantara Indonesia (1960 ‐2007)
Pada
PT Dirgantara Indonesia ditemukan bahwa telah terjadi pelanggaran etika bisnis
dari kebijakan yang dilakukan oleh manajemen PT DI dalam rentang waktu 1995 –
2007. Pelanggaran tersebut diukur dan dibandingkan berdasarkan konsep ideal
penerapan etika bisnis secara teoretis. Pertama yang diterima perusahaan adalah
diungkapnya penyelewengan anggaran negara oleh BPK pada 20 April 1995. Kedua
terjadi ketika perusahaan memecat dengan tidak hormat Salah satu karyawan pada
15 April 1996, setahun setelah pengungkapan penyimpangan oleh BPK. Kasus yang
melibatkan pelanggaran konsep etika paling banyak adalah kasus Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) karyawan secara besar besaran. Satu kasus unik yang
terjadi pada kasus PT DI secara keseluruhan adalah kasus pembatalan putusan
pailit melalui kasasi MA pada 24 Oktober 2007. Secara keseluruhan, meskipun
terdapat berbagai macam pelanggaran, jika dicermati lebih teliti pada kasus PT
DI terdapat suatu moral motive yang baik. Moral motive tersebut merupakan modal
dasar dalam menyelesaikan permasalahan dilema etis.
Analisis
PT
Dirgantara Indonesia telah banyak melakukan pelanggan etika bisnis dalam rentan
tahun 1995-2007. Tetapi pada kenyataannya sebagian individu PT Dirganta
Indonesia mempunyai moral motive yang baik. Moral motive tersebut merupakan
modal dasar dalam menyelesaikan permasalahan pelanggaran etis. Moral motive
yang dimiliki individu dapat menjadi motor dalam organisasi untuk mengambil
keputusan etis. Kumpulan individu yang mempunyai moral motive dalam organisasi
dapat mewarnai keputusan organisasi menjadi lebih etis. Terdapat kesamaan dalam
kasus kedua jurnal diatas yaitu sama sama mempunyai pelanggaran etika bisnis
tetapi para perusahaan dapat membuktikan kelebihannya dengan menerapkan
konsep-konsep yang baik dan memiliki individu yang mempunyai moral motive.
Kesimpulan
Dari
kasus diatas dapat disimpulkan bahwa
suatu dilema etis akan selalu dihadapi dalam pengambilan keputusan. Solusi dari
pengambilan keputusan yang etis terletak pada individu yang menggerakkan sistem
yang ada. Individu merupakan pelaku utama dalam organisasi itu sendiri. Di sini,
moral motive individu memegang peran penting dalam pengambilan keputusan. Moral
motive yang dimiliki individu dapat menjadi motor dalam organisasi untuk mengambil
keputusan etis. Kumpulan individu yang mempunyai moral motive dalamorganisasi
dapat mewarnai keputusan organisasi menjadi lebih etis.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar